Tangerang, 22 Juli 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Pelatihan Teknis Pemeliharaan Seismograph dan Accelerograph Tahun 2024 untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan teknis para pegawai dalam bidang geofisika. Acara yang berlangsung di Ballroom Mercure Tangerang Centre resmi dibuka oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Setyoajie Prayoedhie mewakili Plt. Deputi Bidang Geofisika melalui Zoom Meeting.
Dalam sambutannya, Setyoajie menekankan pentingnya peran BMKG dalam memberikan informasi cepat, tepat, dan akurat kepada masyarakat guna meminimalkan dampak gempabumi. Ia menyebutkan bahwa dengan banyaknya gempabumi besar akhir-akhir ini, kehandalan sistem peralatan InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) menjadi sangat krusial.
"Untuk memastikan diri menuju Global Player Organization pada tahun 2045, pengembangan kompetensi SDM BMKG harus mengarah pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga operasional BMKG sehingga mampu mencapai standar internasional dan memiliki daya saing global," ujarnya.
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam serta keterampilan praktis kepada para peserta dalam hal pemeliharaan seismograph dan accelerograph. Alat-alat ini sangat penting dalam mengukur dan merekam getaran gempa bumi. Para peserta akan belajar tentang komponen, cara kerja, jenis, dan topologi peralatan tersebut, serta pemeriksaan rutin, perawatan, dan pemecahan masalah umum yang mungkin terjadi.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai BMKG dalam melakukan pemeliharaan mandiri Alat Operasional Utama (Aloptama) Geofisika.
"Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan memahami komponen, cara kerja, jenis, dan topologi dari peralatan seismograph, accelerograph, dan intensitymeter, serta pemeriksaan rutin, perawatan, hingga pemecahan masalah umum yang mungkin terjadi," jelas Setyoajie.
Setyoajie juga mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan dari World Bank melalui program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiative Project) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah berkontribusi dalam pengembangan kapasitas teknis BMKG.
"Kami ingin mengungkapkan apresiasi yang mendalam kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) atas dukungan yang sangat berarti dalam pelatihan teknis pemeliharaan peralatan seismograph dan accelerograph," ungkapnya.
Diakhir Sambutannya, Setyoajie mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Ia meminta para pengajar dan narasumber untuk berbagi pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman dengan seluruh peserta pelatihan.
"Kami mendorong untuk memanfaatkan setiap sesi pelatihan dengan penuh keseriusan dan keterlibatan aktif. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi," pesan Setyoajie kepada para peserta.
Dengan Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis para pegawai BMKG, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan profesional dan bertanggung jawab.
Pelatihan yang diselenggarakan selama 7 hari kedepan (22 - 28 Juli 2024), melibatkan 40 peserta yang berasal dari UPT BMKG Pusat Dan Daerah Balai I - V dilingkungan BMKG dengan tenaga pengajar pelatihan berasal dari Tim JICA, Widyaiswara dan Tim Kedeputian Bidang Geofisika.