Jakarta - Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok melakukan pengamatan pasang air laut maksimum di tiga lokasi, yaitu Korpolairud Baharkam Polri, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Kamis (27/5) mulai pukul 20.30 hingga pukul 23.30. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan Pemda dan stakeholder lain terkait monitoring kondisi aktual tinggi pasang air laut maksimum di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Kegiatan ini dilatarbelakangi perlunya pengecekan di lapangan sekaligus memvalidasi peringatan banjir pesisir atau rob yang telah dikeluarkan sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan pengalaman kepada petugas sekaligus mendapatkan data-data di lapangan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan terkait peringatan dini banjir pesisir/rob. Disamping itu, juga untuk meningkatkan kerjasama dengan mitra stakeholder dalam memperkuat layanan informasi BMKG yang selama ini sudah dikeluarkan agar dapat dimaksimalkan pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat.
Kegiatan dilakukan melalui wawancara dengan petugas/warga setempat, dan pengukuran manual maupun secara visual. Dari wawancara tersebut, didapatkan informasi bahwa kejadian rob hari Rabu malam tanggal 26 Mei 2021 lebih tinggi dan lebih luas areanya dibandingkan hari Kamis malam tanggal 27 Mei 2021. Informasi tersebut sama di tiga lokasi yang diamati.
Harapan ke depan, agar terpasang alat ukur tetap di lokasi yang sesuai, seperti mistar atau palem ukur. Histori pengamatan tersebut nantinya dijadikan data masukan dalam memperkuat peringatan banjir pesisir/rob agar lebih baik lagi. Selain itu perlu koordinasi dan kerjasama pemda setempat dengan lembaga/instansi, pihak swasta dan akademisi untuk mengantisipasi dampak rob.