Yogyakarta (10 Januari 2021) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan penyisiran jalur sesar opak guna memitigasi potensi gempa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Survey dan kajian geologi tersebut mengambil lokasi di enam titik yaitu Kalidadap, Goa Cerme, Lenteng Satu, Kedungrejo, Kedung Tolok dan Sungai Kaliurang.
Sesar Opak sendiri merupakan patahan aktif yang membentang di tengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesar ini bergerak aktif sehingga kerap kali menjadi penyebab terjadinya gempa yang mengguncang Jogja.
"Keenam lokasi tersebut dipilih karena termasuk dalam jalur Sesar Opak," ungkap Kepala BMKG. Dwikorita Karnawati di Yogyakarta, Senin (10/1).
Dwikorita mengatakan, survey dilakukan untuk mengidentifikasi struktur geologi yang tampak dipermukaan sebagai bagian dari proses validasi hasil pengolahan data seismik yang dilakukan oleh Tim BMKG dengan melibatkan pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu Prof. Dr. Ir. Subagyo Pramumijoyo, DEA dan Ir. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc., Ph.D.
"Hasil survey ini menjadi pijakan untuk mengenali lebih detil Sesar Opak dan mengantisipasi dampak dan kemungkinan yang timbul dari sesar ini. Mengingat sesar ini berkategori sangat aktif," imbuhnya.
Dwikorita berharap Pemerintah Daerah secara aktif meningkatkan literasi dan melakukan langkah mitigasi guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gempa bumi. Pemerintah, kata dia, sebaiknya menetapkan standar bangunan aman gempa menjadi syarat diberikannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). (*)