Jakarta, (1/2) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BMKG, Basarnas, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), dan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) di Gedung DPR RI Jakarta. Rapat Kerja yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Michael Wattimena yang dihadiri Kepala BMKG, Kepala Basarnas, Kepala BPLS, dan Kepala BPWS, membahas Evaluasi Pelaksanaan APBN TA.2016 di BMKG dan Hasil Pemeriksaan Dan Monitoring BPK Sampai dengan Semester II TA.2016.
Seperti yang telah disampaikan oleh Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng saat RDP Selasa Pagi dengan didampingi Pejabat eselon I dan II bahwa pada tahun 2016 kebijakan dan arah pembangunan tetap mengacu pada visi dan program Nawacita yang ke-7 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik. Sementara, untuk Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) tahun 2016, BMKG fokus pada 4 hal yaitu: Kedaulatan Pangan; Percepatan Pembangunan Kelautan-Indonesia sebagai Poros Maritim; Peningkatan Dukungan Pengembangan Kawasan Pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus; Peningkatan Sistem Peringatan Dini MKG untuk Kebencanaan.
Pada RDP yang berlangsung hampir 3 jam ini, Wakil Ketua Komisi V DPR RI membacakan beberapa kesimpulan, bahwa Komisi V DPR RI memberikan apresiasi atas realisasi keuangan APBN tahun anggaran 2016 yang mencapai 95,96 % serta beberapa prestasi dan penghargaan yang diraih BMKG.
Terkait penanganan cuaca ekstrim yang menimbulkan kecelakaan dan bencana, komisi V DPR RI menekankan kepada BMKG untuk meningkatkan program-program pelatihan kepada masyarakat guna mempersiapkan SDM sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrim yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan bencana.
Pada RDP pagi itu, Kepala BMKG pun menjelaskan secara lugas bahwa pada tahun 2016 -2017, kegiatan SLI (Sekolah Lapang Iklim) akan diperluas cakupan target dan sasarannya, yaitu untuk para nelayan. Sementara terkait tingkat akurasi, Kepala BMKG mengutarakan bahawa jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kita harus terus berupaya meningkatkan tingkat kualitas data pengamatan dan diharapkan kita dapat memiliki satelit sendiri sehingga kita mampu meningkatkan tingkat akurasi pengamatan.
"Untuk pengamatan penerbangan kita telah mencapai tingkat akurasi 100%. Sementara untuk pengamatan melalui satelit kita mencapai 90-95% dan prediksi beberapa hari kedepan mencapai 80-89%. Untuk prediksi iklim sendiri, tingkat akurasi mencapai 70-75%, "tambah Kepala BMKG saat menjawab pertanyaan dari beberapa Anggota Komisi V DPR. RI.
Kedepannya, BMKG akan membangun location base system yang bekerjasama dengan operator telepon untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi cuaca dan gempa bumi saat berada di Tol atau tempat peristirahatan (rest area). Sebelumnya pada RDP dalam pemaparannya, Kepala BMKG mengatakan untuk medukung informasi penerbangan BMKG telah memasang AWOS di 17 Bandara dan BMKG pun membangun AWOS di karimunjawa; Pemasangan Alat Deteksi Windshear (LIDAR) 1 (Satu) Lokasi di Bandara InternasionalLombok; Pemasangan Display Informasi MKG sebanyak 10 (sepuuh) lokasi dibeberapa Bandara, yaitu: Bandara Hang Nadim-Batam, Bandara SMB-Palembang, Bandara Tanjung Harapan-Tanjung Selor, bandara Gusti SyamsirAla-Kota Baru, Bandara Djalaluddin-Gorontalo, Bandara Sultan Bantilan-ToliToli, Bandara Pongtiku -Tana Toraja, Bandara Fransiskus Seda-Maumere dan Bandara Abdulrahman Saleh-Malang.
Dalam mendukung kegiatan pengamatan cuaca, iklim, dan gempa bumi, capaian BMKG pada tahun 2016, diantaranya: Pembangunan Taman Alat , pengadaan peralatan, belanja operasional radiosonde Stasiun Saumlaki; Pengadaan Automatic rain Gauge (ARG) di 60 Lokasi; Pemasangan PeralatanIklim Mikro di 7 Lokasi; Pengadaan Sistem Online Monitoring gas Rumah Kaca 1 (satu) lokasi; dan Pemasangan Seismometer di 1 (satu) lokasi yaitu di Bula-Pulau Seram; serta Pelaksanaan Otomatisasi/Digitalisasi peralatan MKG di 25 lokasi.
Sementara untuk mendukung kapasitas masyarakat petani dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap perilaku cuaca daniklim, BMKG telah melaksanakan Sekolah Lapang Iklim di 33 Propinsi. Di tahun 2016 pun, Berdasarkan Penilaian dari Monev Kinerja Anggaran DJA -Kemenkeu RI, Nilai Kinerja Anggaran BMKG adalah 98,60 dengan kategori "Sangat Baik ".
Sementara itu, pada tahun 2016 pun, BMKG meraih beberapa penghargaan Penerimaan WTP pada bulan Juni 2016, b). Kepala BMKG menerima Anugerah Kehormatan Bintang Jasa Utama pada 15 Agustus 2016 dari Bapak PresidenRI, Ir. Joko Widodo; c). Juara I pameran Pengurangan Resiko Bencana yang diadakan BNPB pada tanggal 12-14 Oktober 2016 dan beberapa penghargaan lainnya yang merupakan prestasi yang patut dibanggakan.
Untuk kedepannya, seperti yang telah disepakati bersama, BMKG bersedia menindaklanjuti rekomendasi dari hasil kunjungan kerja dan masukan dari daerah pemilihan masing-masing Anggota Komisi V DPR RI yang skala prioritas 2017 utamanya program-program yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Rapat Dengar Pendapat DPR RI dengan BMKG siang kemarin ditutup pukul 13.45 WIB.