Jakarta - Rabu, (15/2 ), Komisi V DPR RI menggelar Raker dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, BMKG, Kakorlantas Polri, dan Basarnas. Agenda dari raker yang dilaksanakan mengenai evaluasi pelaksanaan angkutan libur natal 2022 dan tahun baru 2023. Raker ini dibuka oleh Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, disusul oleh pemaparan oleh Korlantas Polri, Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Kepala BMKG, dan Kepala Basarnas.
Dalam paparannya Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menjelaskan mengenai kondisi cuaca dan hujan pada natal 2022 dan tahun baru 2023. Beliau menjelaskan bahwa, pada tanggal 20 desember 2022, terdeteksi potensi ekstrim yang super impose, dari berbagai fenomena. Fenomena ini di antaranya yaitu masuknya seruak udara dingin dari Pegunungan Tibet, bergeraknya awan dari Timur Afrika melintasi Kepulauan Indonesia, serta munculnya beberapa bibit siklon. Dampak dari fenomena ini dikhawatirkan sangat ekstrim karena terjadi bersamaan.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa BMKG selalu berkoordinasi dengan para stakeholder untuk melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca. Dengan teknologi tersebut, kumpulan awan akan dipaksa jatuh ke laut, bukan darat. Selain itu, BMKG juga akan berkoordinasi dalam menyebarluaskan peringatan dini kepada masyarakat, terutama untuk kegiatan penyebrangan di laut.
Di akhir paparannya Dwikorita menjelaskan bahwa "pada malam tahun baru, tingkat keberhasilan teknologi modifikasi cuaca, dapat terlihat bahwa hujan ekstrim di beberapa wilayah di Indonesia berhasil dicegah. Pencegahan hujan ekstrim berhasil dilakukan di wilayah Jabodetabek, dan Tol Cipali. Namun, pencegahan ini gagal dilakukan di Jawa Tengah dan Sulawesi karena kurangnya armada pesawat. Diharapkan di Lebaran mendatang, kondisi hujan bisa berkurang." jelas Dwikorita.
Rapat kali ini menghasilkan kesimpulan :