Optimalkan Layanan Informasi, BMKG Sulsel Dukung Kelancaran Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Makassar

  • Kholis Nur Cahyo
  • 08 Des 2023
Optimalkan Layanan Informasi, BMKG Sulsel Dukung Kelancaran Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Makassar

Makassar, 8 Desember 2023 - Muhamad Sadly selaku Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa, dan Jaringan Komunikasi, bersama anggota Komisi V DPR RI, menjalani Kunjungan Kerja (Kunker) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Fokus kunjungan kali ini adalah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar. Mereka memastikan bahwa dukungan layanan informasi MKG diupayakan secara optimal demi kelancaran dan keamanan pelaksanaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Meskipun ada atau tidaknya perayaan NATARU, BMKG tetap bekerja 24/7 untuk memonitor semua peralatan, memastikan kondisi yang baik, dan menyebarkan informasi dengan cepat, tepat, dan akurat." ungkap Sadly, Rabu (6/12).

Lebih lanjut, Sadly menyatakan kesiapannya menghadapi libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dengan menyiapkan beberapa produk informasi MKG. Produk tersebut mencakup Informasi Prakiraan Cuaca Skala Kabupaten dan Kecamatan dengan nuansa Natal dan Tahun Baru, Informasi Cuaca Penerbangan, Informasi Prakiraan Cuaca Jalur Penyebrangan Laut, serta Informasi Prakiraan Cuaca Jalur Transportasi darat di Jalur Utama dan alternatif di Sulsel.

Seiring dengan itu, Posko siaga yang tersebar di seluruh UPT BMKG di Provinsi Sulsel dioperasikan selama 24 jam untuk memantau potensi Cuaca Ekstrem selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Analisis Awal musim hujan per 1 Desember menunjukkan bahwa sebagian wilayah di Sulsel telah memasuki musim hujan, termasuk sebagian Barru, Pangkep, Maros, Gowa, dan beberapa kabupaten di Sulsel bagian utara. Wilayah yang perlu diwaspadai terhadap curah hujan kategori tinggi meliputi Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar.

BMKG Sulsel siap mendukung kegiatan Posko Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dengan menyediakan Informasi prakiraan cuaca pada jalur darat, laut, dan udara. Informasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat melalui berbagai moda diseminasi, seperti Aplikasi InfoBMKG, MHEWS Terintegrasi, Instagram, dan Twitter.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024