Tangerang Selatan - Kamis, (28/4), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy didampingi Kepala BBMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala BNPB Suharyanto bertolak dari Landasan Udara TNI - AU Pondok Cabe menuju ke Pelabuhan Bakauheni Lampung untuk meninjau kesiapan Posko mudik Idul Fitri tahun 2022.
Pada kesempatan ini rombongan tidak hanya melakukan pemantauan jalur mudik di Pelabuhan Bakauheni tetapi juga memantau melalui udara perkembangan aktivitas Anak Gunung Krakatau yang beberapa hari lalu sempat erupsi.
Pada kesempatan ini Muhadjir memberikan penjelasan kepada pihak media bahwa, "saat ini perilaku para pemudik mengalami peningkatan karena infrastruktur tol trans Sumatera yang sudah bisa dimanfaatkan oleh para pemudik tidak seperti tahun 2019 lalu, selain itu jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengalami penurunan drastis, dan yang terakhir berdasarkan informasi dari Kapolda bahwa semuanya berjalan dengan baik dan lancar hingga puncak hari mudik sekitar 2-3 hari ke depan sampai arus balik, Ujarnya".
Hasil pemantauan melalui udara dengan menggunakan Helikopter milik BNPB disimpulkan bahwasaat ini kondisi aktivitas Anak Gunung Krakatau sudah mereda baik letusan, tremor maupun ketinggian asap serta material yang dikeluarkan, bahkan potensi terjadinya tsunami akibat longsoran bawah laut karena letusan Gunung Anak Krakatau juga semakin menurun,ujarnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di kanal YouTube BNPB"
Lebih lanjut Dwikorita mengatakan, "berdasarkan situasi tersebut maka pemerintah berkesimpulan bahwa arus mudik dapat berjalan dengan lancar dan aman. Pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung dapat terus berjalan, karena berdasarkan pengamatan kami lokasi penyeberangan Merak-Bakauheni cukup jauh dari aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau", tambahnya
Di akhir penjelasannya Dwikorita menjelaskan bahwa BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi terus memantau kondisi gunung api ini dan mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai informasi maupun berita-berita yang tidak jelas asal muasalnya, tutup Dwikorita.