Kepala BMKG Hadiri Pra Launching Program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA)

  • Hatif Thirafi
  • 10 Des 2019
Kepala BMKG Hadiri Pra Launching Program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA)

Banda Aceh - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hadir dalam kegiatan Pra Launching Keluarga Tangguh Bencana (KATANA) di Desa Pasie Jantang, Kecamatan Lhong, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Sabtu (7/12). Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini diikuti kurang lebih 2000 peserta yang berasal dari BPBD seluruh Indonesia. Turut hadir Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo, Bupati, SKPA, Camat, Keuchik (Kepala Desa),relawan kebencanaan serta KUPT BMKG di Wilayah Aceh.

Dalam kegiatan tersebut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati berkesempatan memberikan pengarahan kepada peserta kegiatan. Dwikorita juga mengajak peserta mengenang kembali peristiwa tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu.

"Dahulu BMKG hanya memiliki 2 sensor di wilayah Aceh, dan para petugas kita saat itu masih menggunakan alat yang sangat sederhana seperti penggaris dan jangkar untuk membuat perhitungan titik episenter gempa berdasarkan catatan gempa pada seismogram. Betapa 'primitifnya' kita melindungi masyarakat saat itu," ungkap Dwikorita.

Empat tahun berselang setelah tsunami Aceh 2004, BMKG mulai melakukan pembenahan untuk meningkatkan dan membangun sistem peringatan dini gempa dan tsunami. Dwikorita menyampaikan bahwa sebanyak 170 sensor deteksi gempa terpasang untuk memantau seluruh wilayah Indonesia, 13 di antaranya dipasang di Provinsi Aceh.

Lebih lanjut, Dwikorita menyampaikan betapa pentingnya membangun kesiapsiagaan bencana dimulai dari keluarga. Gempa dapat terjadi sewaktu-waktu tidak hanya dipicu oleh pergerakan lempeng, tapi juga pergerakan sesar di darat. Bahkan tsunami dapat terjadi lebih cepat dari hasil perhitungan, seperti kejadian di Palu, tsunami sudah tiba dalam waktu 2 menit.

"Untuk itulah pembentukan KATANA ini sangat penting, bagaimana kita menyiapkan sebelum kejadian gempa, apa yang harus disiapkan. Cek bangunan rumah kita apakah cukup kuat," lanjut Dwikorita.

Di akhir arahannya, Kepala BMKG berpesan kepada semua masyarakat agar ikut menjaga alat-alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami yang dipasang oleh BMKG.

"Saat ini BMKG sedang membangun 13 shelter atau bangunan untuk meletakkan peralatan pendeteksi gempabumi di beberapa wilayah Provinsi Aceh. Kiranya untuk menjaga peralatan ini bukan hanya menjadi kewajiban BMKG tetapi kita seluruh warga negara Indonesia," tutup Dwikorita.

Pada kesempatan yang sama Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo menganugerahkan gelar Juru Keluarga Tangguh Bencana (JURAGAN) berupa pemberian rompi kepada Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali dan Wali Nanggroe Aceh yang diwakili oleh Teuku Kamaruzzaman. Penyematan rompi menjadi simbol pencanangan penggiat Juru Keluarga Tangguh Bencana.

Gempabumi Terkini

  • 30 Oktober 2024, 23:32:49 WIB
  • 4.3
  • 31 km
  • 8.07 LS - 107.88 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km barat daya Kab. Pangandaran
  • Dirasakan (Skala MMI): III Garut, III Pamengpeuk, III Bungbulang, III Cisewu, III Cilawu, II Sumedang
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km barat daya Kab. Pangandaran
  • Dirasakan (Skala MMI): III Garut, III Pamengpeuk, III Bungbulang, III Cisewu, III Cilawu, II Sumedang
  • Selengkapnya →

Siaran Pers