Banyuwangi, 11-12 Maret 2019 - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Pasuruan menyelenggarakan Sekolah Lapang Geofisika (SLG) di Hotel Mirah Banyuwangi. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Besar Wilayah III Denpasar Bpk. Drs. M. Taufik Gunawan, Dipl. Seis yang didampingi oleh Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan, Sujabar, ST. dan Kepala BPBD Kabupaten Banyuwangi Fajar Suasana, SH.
SLG di Kabupaten Banyuwangi dihadiri BPBD Kabupaten Banyuwangi, Polres Banyuwangi, SMA, SMP, SD, PMI, Dinas Kesehatan, Media Lokal serta Relawan Banyuwangi. Pada paparannnya, Kepala Balai Wilayah III menyampaikan bahwa informasi BMKG mengenai mata rantai peringatan dini dapat bersinergi sehingga memberikan manfaat yang besar bagi kesiapsiagaan masyarakat Banyuwangi terhadap bencana tsunami. Kami berharap Sekolah Lapang Geofisika ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan rekomendasi yang bisa dilaksanakan dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya masyarakat kabupaten Banyuwangi.
Sesi 1 berjudul Potensi Gempabumi dan Tsunami serta peran BMKG sebagai penyedia informasi Gempabumi dan Tsunami di Banyuwangi dalam paparanya Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Bpk Tiar Prasetya S.Si, M.Sc, menyampaikan bahwa BMKG memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami kepada institusi terkait, di antaranya BNPB, pemerintah daerah dan media yang kemudian ditindaklanjuti oleh masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat membuat keputusan evakuasi jika diperlukan serta dilakukan planning kontijensi di wilayah banyuwangi untuk kesiapsiagaan bencana gempabumi dan tsunami. Dilanjutkan paparan dari UPT Stasiun Geofisika Tretes berjudul Peran dan kapasitas Stasiun Geofisika Tretes Pasuruan dalam mendukung Sistem Peringatan Dini Tsunami, dalam paparanya Bpk.Rozikan, S.Kom menyampaikan, sebagai UPT Daerah Stasiun Geofisika Pasuruan, hendaknya mampu membantu BPBD memberikan pemahaman yang benar atas informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, Selain itu Stasiun Geofisika Tretes melakukan sosialisasi Gempabumi dan Tsunami kepada sekolah-sekolah maupun masyarakat. Selanjutnya paparan dari Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab. Banyuwangi Bpk. Drs Eka Muharam, M.Si yang berjudul "Peran dan Kapasitas BPBD Kabupaten Banyuwangi dalam
Sistem Peringatan Dini Tsunami". Berdasarkan peringatan alam dan informasi resmi dari lembaga BMKG Pusat maupun UPT daerah Statiun Geofisika Pasuruan pemberi peringatan dini bencana gempabumi dan tsunami, maka masyarakat diharapkan mampu melakukan respon yang benar sesuai dengan arahan yang diberikan. Masyarakat diharapkan sudah memiliki rencana evakuasi untuk masing-masing individu dan keluarga.
Sesi 2 adalah paparan oleh Bpk. Urip Setiyono, S.Si, M.DM staf Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG yang berjudul "Produk Peringatan Dini Tsunami dan 3 langkah Tanggap Tsunami" di harapkan stakeholder dan masyarakat khususnya BPBD Banyuwangi mampu memahami dan menerapkan produk peringatan dini tsunami dengan melakukan 3 langkah tanggap tsunami yaitu tanggap gempabumi, tanggap peringatan dan tanggap evakuasi.
Sesi 3 adalah paparan oleh Ajat Sudrajat, S.T, M.Sc berjudul Peran Media dalam Rantai Peringatan Dini Tsunami. Selanjutnya dilakukan table top exercise yang melibatkan seluruh peserta SLG sebagai latihan penguatan peran UPT Geofisika BMKG, dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai Produk Informasi Gempabumi pada BPBD sebagai institusi Interface.
Dengan kegiatan ini, maka diharapkan peran BPBD bisa semakin kuat sebagai simpul utama dari Informasi Gempabumi di daerah dalam memberikan informasi dan arahan pada wilayahnya.