Kepala BMKG Membuka Pelatihan Teknis Pemodelan Tsunami Tektonik dan Non-Tektonik

  • Hatif Thirafi
  • 09 Mar 2021
Kepala BMKG Membuka Pelatihan Teknis Pemodelan Tsunami Tektonik dan Non-Tektonik

Jakarta - Kepala BMKG secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Teknis Pemodelan Tsunami Tektonik dan Non-Tektonik yang diselenggarakan secara online oleh Pusdiklat BMKG, Selasa (9/3).

Dwikorita Karnawati menjelasakan, kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu langkah penjabaran dari dikeluarkannya Perpres No. 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami dalam upaya perlindungan keselamatan jiwa, infrastruktur, dan lingkungan terhadap bahaya gempabumi dan tsunami.

"Dengan adanya Perpres tersebut menandakan bahwa kita mendapat dukungan langsung dari Presiden untuk penguatan dan pengembangan Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS)," jelasnya.

Dwikorita menambahkan, saat ini dibutuhkan beberapa strategi seperti kajian dan penguatan inovasi teknologi mitigasi bahaya tsunami, penguatan inovasi teknologi, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, serta sinergi antar pakar, instansi pemerintah dan lembaga terkait dalam bidang gempa bumi dan tsunami.

"Untuk menuju keunggulan dalam penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan serta inovasi untuk kemandirian teknologi dibidangnya diperlukan kelompok kerja, maka BMKG membentuk Komite Nasional Kelompok Kerja Kajian pemodelan tsunami yang dilakukan oleh Kedeputian Bidang Geofisika, yang terdiri dari beberapa Sub Komite," tambah Dwikorita.

Sub Komite tersebut terdiri dari Sub Komite Katalog Gempabumi, Sub Komite Kajian Patahan Aktif, Sub Komite Mikrozonasi, Sub Komite Model Bumi Regional, Sub Komite Ground Motion Prediction Equation (GMPE), Sub Komite Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Permukaan dan Building Code, Sub Komite Magnet Bumi untuk Model Rekonstruksi Tektonik Regional, Sub Komite Prospek Gempabumi, dan Sub Komite Permodelan Tsunami.

"Dari sekian banyak tugas Sub Komite ini, saya highlight tiga poin utama. Yang pertama, melakukan pemodelan tsunami akibat gempa bumi tektonik, dan non tektonik / atypical tsunami (longsoran dan gunung api). Kedua, memutakhirkan peta bahaya risiko tsunami di seluruh wilayah Indonesia. Ketiga, memberikan masukan dan saran untuk pemutakhiran teknologi terkait informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami," tegasnya.

Salah satu tujuan utamanya adalah segera menuntaskan evaluasi pemodelan peta inundasi tsunami untuk seluruh UPT Geofisika yang nantinya siap untuk divalidasi di lapangan. Dwikorita meminta agar pelatihan ini dapat digunakan sebagai ajang berdiskusi, kolaborasi dan koordinasi dalam menstandarkan/ menyeragamkan peta serta meningkatkan kemampuan insan BMKG dalam pembuatan peta inundasi tsunami sebagai upaya mewujudkan mitigasi gempabumi dan tsunami.

"Semoga pelatihan ini dapat memberikan manfaat besar baik untuk peserta, BMKG, instansi terkait maupun masyarakat luas dalam mencapai zero victim (tidak ada korban jiwa) jika terjadi bencana gempabumi dan tsunami," tutup Dwikorita.

Kegiatan Pelatihan Teknis ini diikuti oleh 40 orang perwakilan dari BMKG Pusat dan perwakilan dari tiap-tiap Balai Besar MKG. Kegiatan akan dilaksanakan mulai tanggal 9 hingga 18 Maret 2021.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers