Kepala BMKG Hadiri Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Banjir Dan Longsor BPNB

  • Ibrahim
  • 21 Okt 2020
Kepala BMKG Hadiri Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Banjir Dan Longsor BPNB

Bogor - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menghadiri Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Banjir Dan Longsor yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berlangsung di Telaga Saat, Kampung Cibulao, Cisarua Kabupaten Bogor pada Selasa, (21/10).

Dalam acara ini juga berlangsung seremoni penanaman 1.500 pohon dan pelepasan 10.000 ekor bibit ikan, yang dihadiri oleh Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Bogor Bima Arya, Bupati Bogor Ade Yasin Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Mohammad Hasan.

Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini menghadapi cuaca ekstrim dan potensi dampak La Nina di beberapa tempat, khususnya di wilayah Jawa Barat. Telaga Saat merupakan titik nol kilometer Sungai Ciliwung.

Dalam sambutannya, Dwikorita menjelaskan bahwa fenomena La Nina diprediksi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia. Beliau mengatakan berdasarkan prediksi dan data suhu muka air laut yang berada jauh di Samudra Pasifik, dapat berdampak hingga ke Bogor.

"Kebetulan saat ini sedang mengalami peningkatan curah hujan. Artinya, terjadi dobel. Tidak ada La Nina saja, Bogor ini juara, curah hujannya tinggi. "Apalagi terjadi La Lina, akumulasi curah hujan akan naik 20-40 persen. Pada fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama.

"Suhu muka air laut di Samudera Pasifik mengalami anomali. Saat ini sudah minus hampir mencapai 1 derajat celcius. Sementara suhu muka air laut di kepulauan maritim Indonesia hangat. Maka terjadilah gap antara suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian tengah ekuator dengan Kepulauan Indonesia," ujar Dwikorita.

Selain itu, pada minggu ini akan masuk gelombang awan dari sebelah Timur Afrika Selatan memasuki wilayah Indonesia yang disebut fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

"Artinya di minggu ini ada 3 fenomena bersinergi. Yaitu fenomena La Nina, fenomena MJO, dan fenomena curah hujan aslinya di Bogor," ungkap Dwikorita.

Oleh karena itu, beliau meminta semua pihak untuk bersiap-siap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi. "Tetapi khusus minggu ini, meskipun belum memasuki puncaknya, ada tiga faktor yang bersinergi tadi. Mari kita jaga alam, alam jaga kita, semoga penghijauan ini dapat membantu kita semua," pungkas Dwikorita mengakhiri sambutannya.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers