Kepala BMKG dan Gubernur Jateng Bahas Potensi Kebencanaan di Wilayah Jawa Tengah

  • Hatif Thirafi
  • 25 Feb 2021
Kepala BMKG dan Gubernur Jateng Bahas Potensi Kebencanaan di Wilayah Jawa Tengah

Semarang - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan audiensi untuk membahas potensi kebencanaan di wilayah Jawa Tengah, Kamis (25/2). Pertemuan dilaksanakan di Kantor Gubernur, Semarang.

Di depan Gubernur dan Kepala Dinas yang hadir, Dwikorita menyampaikan data terkait perubahan iklim global. Berdasarkan analisis data yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa trend peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) yang mengakibatkan perubahan iklim global.

"Hal ini juga terjadi di Indonesia yang terindikasi dari trend kenaikan suhu udara, curah hujan serta peningkatan frekuensi, durasi, dan intensitas kejadian hujan ekstrem. Sehingga berdampak pada peningkatan kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, puting beliung, dan angin kencang," jelas Dwikorita.

Dengan memperhatikan hal tersebut, lanjutnya, BMKG merekomendasikan bahwa desain pembangunan infrastruktur pengendali banjir dan tata air perlu mempertimbangkan peningkatan kondisi cuaca ekstrem. Dwikorita juga menghimbau masyarakat khususnya di wilayah Jawa Tengah untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi hingga beberapa waktu ke depan.

"Terutama untuk wilayah Jawa Tengah, saat ini masih dalam periode puncak musim hujan. Kami prediksi kondisi cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai akhir Februari hingga awal Maret. Mohon untuk selalu waspada dan tetap menjaga lingkungan," imbuhnya.

Selain kondisi cuaca ekstrem, Kepala BMKG juga menyampaikan peningkatan jumlah kejadian gempabumi yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. BMKG juga menghimbau pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi gempabumi di Jawa Tengah yang juga cenderung meningkat, mengingat Jawa Tengah merupakan wilayah yang rawan gempabumi dan tsunami.

"Kami juga merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan upaya mitigasi gempabumi dan tsunami,"kata Dwikorita.

Menanggapi apa yang disampaikan BMKG, Gubernur Jawa Tengah menekankan untuk memperhatikan kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam konteks kebencanaan.

"Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Dwikorita tadi, hingga awal April masih ada potensi hujan, jadi saya minta semua musti waspada dan terus memperhatikan informasi BMKG. Daerah-daerah yang berpotensi banjir dan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Harapan kita bisa menyelamatkan nyawa lebih banyak, dan pengurangan resiko bencana lebih awal bisa disikapi. Kemudian perencanaan pembangunan sudah mulai dan selalu mengacu pada kondisi-kondisi potensi kebencanaan," tegas Ganjar.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala BMKG didampingi oleh Koordinator BMKG Jawa Tengah, Koordinator BMKG Yogyakarta, dan seluruh Kepala UPT BMKG Provinsi Jawa Tengah.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers