Deli Serdang, 29 April 2024 - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang melaksanakan kegiatan edukasi kebencanaan di SMP N 3 Muara, Hutaginjang, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Sekolah, Himren Tambunan, yang menyampaikan apresiasi atas kesediaan BMKG untuk memberikan edukasi langsung kepada siswa terkait bencana Gempa Bumi dan tsunami.
Kegiatan ini menjadi bagian dari tiga muatan lokal di SMP Negeri 3 Muara, yang mencakup Kearifan Lokal aksara Batak, hospitality, dan mitigasi bencana. Tim BMKG diundang untuk memberikan edukasi tentang mitigasi bencana kepada siswa dan guru SMP Negeri 3 Muara.
Tim Geofisika Deli Serdang, yang diwakili oleh Alexander Parera, menyatakan bahwa kegiatan BMKG Goes to School (BGTS) 2024 ini telah dipersiapkan dengan matang dan menjadi salah satu kegiatan wajib dari Stasiun Geofisika Deli Serdang. BGTS diikuti oleh 101 pelajar dan 4 guru pendamping dari SMP N 3 Muara, Tapanuli Utara.
Tujuan dari kegiatan BGTS adalah meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, tentang potensi bencana gempa bumi di wilayah Tapanuli Utara dan Sumatera Utara. Melalui kegiatan ini, Stasiun Geofisika Deli Serdang memberikan edukasi tentang cara-cara mitigasi bencana gempa bumi, termasuk pemaparan mengenai shelter gempa bumi dan peralatan di dalamnya seperti seismograf.
Penjelasan tentang shelter ini penting karena salah satu shelter yang menjadi tanggung jawab BMKG Geofisika Deli Serdang berada di lingkungan sekolah SMP Negeri 3 Muara. Diharapkan dengan edukasi ini, siswa dapat turut peduli dan menjaga lingkungan sekitar shelter.
"Pemaparan materi dilakukan secara interaktif dan menyenangkan agar peserta dapat memahami materi dengan baik dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab agar peserta dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam," ujar Alexander.
Cara-cara mitigasi bencana gempa bumi sebelum, saat, dan setelah gempa bumi juga dijelaskan pada BGTS yang merupakan upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang kebencanaan. Kegiatan ditutup dengan simulasi penyelamatan diri saat terjadi bencana gempa bumi, yang diikuti dengan antusias oleh siswa. Adanya pelatihan evakuasi mandiri secara rutin diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya korban jiwa dan kerugian materi saat terjadi bencana. (knc)