Adaptasi Perubahan Iklim, BMKG Gelar Sekolah Lapang Nelayan Ambon

  • Rozar Putratama
  • 25 Mar 2019
Adaptasi Perubahan Iklim, BMKG Gelar Sekolah Lapang Nelayan Ambon

Ambon- (25 Maret 2019) - Dalam mengantisipasi cuaca ekstrim, sebagai dampak perubahan iklim global yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada pemilik kapal dan nelayan memperhatikan informasi cuaca dan iklim maritim sebelum melakukan aktivitas pelayaran.

"Harus memonitor dan perbaharui terus informasi cuaca dan iklim maritim. Tidak bisa hanya mengandalkan "ilmu titen" , karena sekarang kondisi cuaca cepat berubah dan makin sering terjadi fenomena ekstreem," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat membuka Sekolah Lapang Nelayan di Kota Ambon, Senin (25/3).

Dwikorita mengatakan informasi cuaca dan iklim maritim harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan aktivitas melaut. Tidak hanya untuk kepentingan keselamatan saja, namun juga untuk meningkatkan produktivitas ikan tangkapan.

"Cuaca yang tidak menentu membuat kondisi bisa saja membahayakan bagi nelayan. Jangan nekat melaut saat cuaca buruk, apalagi untuk kapal yang berukuran kecil," imbuhnya.

Sekolah Lapang Nelayan, kata Dwikorita, dimaksudkan untuk membantu para nelayan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang informasi cuaca dan iklim maritim serta dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk aktivitas penangkapan perikanan mereka.

"Saya berharap SLN ini bisa merangsang pengembangan ekonomi maritim yang berkelanjutan bagi nelayan dan pembudidayaan perikanan," tuturnya.

SLN ini, lanjut Dwikorita, akan meningkatkan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan cuaca dan iklim maritim guna mengantisipasi dan adaptasi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Sementara itu, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler mengatakan pengetahuan akan cuaca dan iklim sangat bermanfaat bagi nelayan dan pembudidaya perikanan. Ia berharap nelayan di Ambon bisa memperoleh informasi cuaca dan iklim yang memadai berdasarkan hasil perkiraan dari pihak otoritas seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.

 

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers