BMKG Dukung Nelayan Pati Lewat Program SLCN

  • Hatif Thirafi
  • 11 Agu 2022
BMKG Dukung Nelayan Pati Lewat Program SLCN

PATI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2022 dengan mengusung tema "Dengan SLCN Wujudkan Nelayan Hebat, Selamat dan Sejahtera".

Kegiatan SLCN yang dilaksanakan di Desa Tayu Wetan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (10/8/2022) tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sudewo, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Pati Hardi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa SLCN yang rutin digelar BMKG di berbagai wilayah pesisir merupakan bentuk dukungan nyata BMKG terhadap pembangunan sektor perikanan dan kelautan Indonesia.

Melalui SLCN, kata dia, BMKG berupaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim. Tujuannya, tidak hanya untuk meminimalisir risiko kecelakaan laut, namun juga meningkatkan produktivitas hasil tangkapan ikan yang hilirnya adalah peningkatan kesejahteraan nelayan.

Dwikorita menuturkan, BMKG selalu melakukan observasi, analisis, dan prakiraan kondisi cuaca, iklim hingga gelombang.

"Kalau sewaktu-waktu terjadi peringatan dini, BMKG bisa menyebarluaskan informasi. Prakiraan bisa segera disebarluaskan. Akan tetapi, informasi itu harus dipahami oleh pengguna. Pengguna yang membutuhkan yakni nelayan," ucapnya.

Dwikorita menyampaikan bahwa produktivitas perikanan di Kabupaten Pati sangat tinggi dan maju. Apalagi area budidaya perikanannya juga sangat luas.

Menurutnya, cuaca ekstrem tidak jarang mengakibatkan kecelakaaan laut yang fatal. Maka dari itu, Dwikorita berharap para nelayan bisa memanfaatkan secara maksimal informasi cuaca maritim yang senantiasa diperbaharui BMKG agar nelayan selamat dalam melaut dan mendapatkan hasil yang melimpah.

"Jadi mereka tahu kapan tidak boleh melaut karena gelombangnya akan tinggi atau kapan bisa melaut dan zona mana ikan tangkapnya ada. Sehingga para nelayan itu langsung ke target untuk menangkap ikan. Tidak usah mencari membuang waktu dan berbahaya," tegasnya.

Sementara itu, Sudewo berharap kepada para nelayan yang mengikuti SLCN serius mengikuti kegiatan tersebut agar menambah ilmu pengetahuan.

Sudewo juga meminta seluruh peserta menyampaikan hasil dari SLCN ini kepada nelayan-nelayan yang lain. Pasalnya, semuanya nelayan belum tentu punya kesempatan untuk hadir.

"Sosialisasikan dan sebar luaskan kepada yang lain. InsyaAllah nanti di tahun-tahun yang akan datang, kita adakan lagi. Ini ilmu sangat berguna," pungkasnya.

Gempabumi Terkini

  • 25 April 2024, 20:14:31 WIB
  • 3.7
  • 6 km
  • 3.30 LS - 128.38 BT
  • Pusat gempa berada di darat 34 km Tenggara Piru-SBB
  • Dirasakan (Skala MMI): III Kairatu
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 34 km Tenggara Piru-SBB
  • Dirasakan (Skala MMI): III Kairatu
  • Selengkapnya →

Siaran Pers