Prakiraan Awal Musim Hujan 2019/2020 Mengalami Kemunduran

  • Rachmat Hidayat
  • 17 Agu 2019
Prakiraan Awal Musim Hujan 2019/2020 Mengalami Kemunduran

Jakarta - Jumat (16/8), kondisi iklim di wilayah kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi suhu muka air laut, baik muka air laut yang ada di kepulauan Indonesia serta muka suhu yang berada di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Hal ini disampaikan Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. dalam jumpa pers Awal Prakiraan Musim Hujan 2019/2020 di Media Center BMKG.

Di bulan Oktober tahun 2018 yang lalu sambung Dwikorita, BMKG telah memprediksi terjadinya El Nino lemah. Dan saat ini di bulan Agustus 2019, BMKG memantau dan menganalisis bahwa saat ini El Nino lemah telah berakhir, sehingga anomali di Samudra Pasifik kembali menjadi netral. Kondisi netral ini diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun 2019.

Namun masih berpengaruh suhu muka air laut di wilayah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera dan perairan Indonesia di bagian selatan ekuator lebih dingin dari suhu normal (260°-270°C). Akibatnya proses penguapan air laut lebih sulit terjadi, pembentukan awan-awan hujan juga menjadi berkurang. Akibatnya curah hujan rendah, paparnya.

Lebih lanjut, Dwikorita Karnawati mengutarakan kondisi suhu ini diperkirakan akan berlangsung sampai bulan Oktober 2019. Implikasinya, awal musim hujan akan mundur 10 hingga 30 hari dari normalnya dan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Jambi bagian tengah, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian kecil Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara.

Beberapa wilayah di Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, Pegunungan Jayawijaya sudah mulai masuk musim hujan di bulan Agustus, September, dan Oktober.

Kemudian, khusus Papua awal musim hujan terjadi di bulan November. Tetapi di bagian selatan dan Merauke awal musim hujan terjadi di bulan Desember sehingga tidak serempak di kepulauan tersebut.

Sedangkan, untuk puncak musim hujan 2019/2020 Dwikorita menyampaikan bahwa diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2020. Menghadapi kondisi puncak hujan perlu diwaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang ditimbulkan oleh curah hujan yang tinggi yaitu banjir dan tanah longsor, paparnya.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers