Coffee Morning BMKG Bersama Media Massa, Dukung Informasi MKG

  • Dwi Rini
  • 31 Jan 2018
Coffee Morning BMKG Bersama Media Massa, Dukung Informasi MKG

Jakarta, Rabu- (31/1). Guna meningkatkan sinergisitas BMKG dengan Para Media Massa guna mendukung penyebaran informasi MKG ( Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), maka Rabu pagi tadi di kantor BMKG dilakukan Coffee Morning bersama para pemangku kepentingan di media massa cetak, elektronik, dan online, perwakilan organisasi profesi IPRAHUMAS (Ikatan Pranata Humas) Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, dan para jurnalis.

"Kegiatan ini dilakukan untuk membangun kerjasama antara media massa dengan BMKG, terutama dalam mendukung penyebaran informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi kepada masyarakat,"ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, P.hd.

Dwikorita sangat berterima kasih kepada rekan-rekan media massa dan jurnalis serta mengapreasi kerja para jurnalis yang telah mendukung penyebaran informasi cuaca, iklim, gempa bumi, dan tsunami. "Kecepatan dan Keakuratan informasi merupakan fokus BMKG dalam melakukan penyebaran informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi tsunami sebagai langkah sistem peringatan dini BMKG untuk pengurangan resiko dampak bencana," tambah Dwikorita.

Dwikorita pun menambahkan kepada rekan media massa bahwa terkait informasi gempa bumi, BMKG terus mengupdate informasi gempa bumi. "BMKG tidak pernah melakukan ralat informasi magnitude gempa bumi, tetapi melakukan pemuktahiran atau update informasi karena 5 menit, informasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami sudah sampai ke masyarakat sebagai langkah evakuasi masyarakat,"tegas Dwikorita.

Dwikorita berharap BMKG kedepannya dapat melakukan brain marking dengan negara-negara maju, seperti Amerika, "Seperti apa teknologi yang akan digunakan Amerika 20 tahun mendatang, jangan menanyakan teknologi yang mereka pakai sekarang,' tutur Dwikorita.

Kegiatan yang berlangsung kurang lebih 2 jam ini pun diisi testimoni, saran, dan masukan dari kalangan pers, jurnalis serta organisasi profesi humas (IPRAHUMAS), dan stakeholders dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

" Media memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi terkait kebencanaan, dalam hal ini terkait cuaca, iklim, gempa bumi dan tsunami, mengingat negara Indonesia merupakan wilayah rawan bencana,seperti cuaca ekstrim, tanah longsor, gempa bumi , tsunami, banjir dan erupsi gunung berapi, Ujar Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi, Drs. Selamatta Sembiring, M. Si mewakili Direktur Jendral Informasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Selamatta pun menambahkan peran media tidak hanya sebatas dalam melakukan penyebaran informasi usai bencana terjadi, tetapi bagaimana media memberikan informasi sebelum bencana terjadi sebagai langkah mitigasi bencana. "Media harus mampu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk pintar bencana,'ungkap Selamatta.

Selamatta mengharapkan media pun diharapkan harus dapat memberikan informasi yang benar atau mampu merespon hoax secara cepat.

Sementara Sekjen Redaksi Metro TV, Budiyanto menuturkan sangat mengucapkan terima kasih kepada BMKG karena selama ini BMKG sangat koperatif dalam memberikan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi. Terkait informasi gempa bumi, Metro TV selalu melakukan breaking news jika terdapat early warning gempa bumi dan tsunami dari control room. "Di kantor kami, pun telah dipasang WRS (Warning Receiver System), sehingga kita sangat terbantukan akan adanya alat ini untuk memberikan peringatan dini gempa bumi dan tsunami,"imbuh Budiyanto.

Selain dari kalangan media massa, kegiatan yang berlangsung tadi pagi pun mendapatkan tanggapan dari Ketua Bidang Kerjasama IPRAHUMAS, Sutiono (Bapeten). "Kami, Iprahumas pun sering melakukan penyebaran informasi terkait cuaca, iklim, dan gempa bumi serta beberapa program-program Kementerian/ Lembaga, dalam hal ini salah satunya berkoordinasi dengan Pranata Humas BMKG yang tergabung dalam organisasi Iprahumas, "ujar Sutiono.

Kegiatan ini dihadiri Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Sekjen Redaksi Metro TV, Direktur Program Berita TVRI, Penanggungjawan Liputan KESRA LKBN Antara, Wakil Redaktur Desk Humaniora Kompas,Direktur Program RRI, Ikatan Pranata Humas Indonesia (IPRAHUMAS), dan para jurnalis media massa cetak, elektronik, dan online.

Fenomena Langka Nan Cantik "Super Blue Blood Moon

Di sela-sela Coffee Morning, Dwikorita pun menuturkan bahwa malam hari ini, akan terjadi Fenomena Super Blue Blood Moon atau Supermoon yang bertepatan dengan Gerhana Bulan Total, yaitu posisi matahari, bumi dan bulan berada pada satu garis lurus. Kejadian Gerhana Bulan Total dapat diamati di sebagian besar wilayah Indonesia.

Fenomena ini merupakan fenomena langka karena akan terulang lebih dari 100 tahun untuk di Amerika, sementara wilayah Indonesia 36 tahun (30-31 Desember 1982) sehingga masyarakat diharapkan melihat atau mengamati fenomena ini dan bukan dijadikan sesuatu yang menakutkan.

Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena ini di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi.

Pengamatan ini pun dilakukan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan, di Makasaar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat event nonton bersama Super Blue Blood Moon. "Nanti malam, kami, BMKG pun melakukan pengamatan fenomena ini di Dermaga Haiti Beach Pool, Ancol Taman Impian," ujar Dwikorita.

 

 

Gempabumi Terkini

  • 23 April 2024, 23:48:15 WIB
  • 3.9
  • 10 km
  • 0.82 LS - 127.39 BT
  • Pusat gempa berada di Laut 23 Km Barat Daya Labuha
  • Dirasakan (Skala MMI): III Labuha
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di Laut 23 Km Barat Daya Labuha
  • Dirasakan (Skala MMI): III Labuha
  • Selengkapnya →

Siaran Pers