BMKG Mendengar Relawan Bicara Menuju Indonesia Siap Selamat

  • Murni Kemala Dewi
  • 13 Apr 2018
BMKG Mendengar Relawan Bicara Menuju Indonesia Siap Selamat

Jogja, 11 April 2018/ Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia tengah memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau. Berbagai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan bahkan hujan es terjadi selama bulan Maret dan diprediksi masih berlangsung hingga akhir April 2018. Pertumbuhan awan konvektif yang cukup cepat kerap terjadi di sebagian besar Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua mengakibatkan terjadinya cuaca ekstrem di kawasan-kawasan tersebut. Fenomena cuaca ekstrem ini tidak jarang mengakibatkan kerugian harta bahkan juga jiwa.

Kondisi tersebut merupakan hal yang sering terjadi ketika periode peralihan musim seperti saat ini. Secara historis, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi bencana hidrometeorologi yang sangat tinggi. Potensi bencana di wilayah Indonesia relatif terjadi di sepanjang tahun. Ketika puncak musim hujan, potensi banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi di perairan Indonesia cukup besar. Sedangkan ketika puncak musim kemarau, potensi gelombang tinggi, kekeringan dan kebakaran hutan di beberapa wilayah juga menjadi salah satu ancaman yang sering menimbulkan banyak kerugian. Bahkan ketika peralihan musim (pancaroba), potensi cuaca ekstrem seperti hujan es, puting beliung, dan sambaran petir juga menjadi ancaman bagi keselamatan masyarakat di Indonesia. Ragam ancaman tersebut menjadikan Indonesia menjadi "Supermarket Bencana", sehingga pengurangan risiko bencana menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

BMKG sebagai Badan Pemerintah yang memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan informasi mengenai cuaca, iklim, dan kegempaan terus berupaya membantu masyarakat dari berbagai lapisan dengan memberikan edukasi informasi MKG agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami kondisi cuaca di wilayah Indonesia yang sedang dan akan terjadi. Salah satu upaya BMKG dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait cuaca dan iklim adalah dengan mengadakan sebuah program edukasi kepada masyarakat khususnya penggiat dan relawan penanggulangan bencana yang dinamakan "MOSAIC" yang merupakan singkatan dari Masyarakat Indonesia Sadar Iklim dan Cuaca.

BMKG pada 11 April 2018 memilih Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai fokus inisiasi awal program MOSAIC yang dipersembahkan BMKG untuk Indonesia dalam rangka mendengar secara langsung pengalaman, inspirasi, dan inovasi para relawan dalam penanggulangan bencana. Program inisiasi ini diikuti oleh 43 peserta dari beragam kelompok relawan, mahasiswa, Pramuka dan Tagana di wilayah Provinsi Yogyakarta. Pengalaman dengan ikut sertanya masyarakat saat penanggulangan dampak siklon tropis Cempaka pada tahun 2017 lalu telah menjadi inspirasi untuk semakin menggiatkan keterlibatan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana.

Rencananya Program MOSAIC ini akan terus berlanjut di berbagai wilayah lain Indonesia dengan tujuan untuk memperbanyak ambassador kebencanaan hidrometeorologi yang siap, tanggap dan memahami secara utuh bagaimana informasi peringatan dini BMKG. Sehingga semakin memperluas kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana iklim dan cuaca ekstrem di Indonesia.

"Kami berterima kasih pada BMKG yang telah memberikan informasi pada kami para relawan hingga membuat kita lebih paham mengenai informasi-informasi yang berasal dari BMKG. Selama ini kami para relawan selalu mendapatkan informasi pertiga jam dari BMKG dan hal ini mempermudah para relawan untuk menyampaikan informasi tersebut pada masyarakat. Sekarang kami berharap pada BMKG untuk menambah produk BMKG seperti pelatihan-pelatihan yang diperuntukan bagi para relawan. Hingga para relawan yang berasal dari berbagai latar belakang, bisa satu visi atau satu kesamaan dalam mengartikan informasi yang berasal dari BMKG" ucap Ibu Martha salah satu relawan yang mendapatkan pelatihan dalam acara MOSAIC tersebut.

Hal yang sama juga disampaikan oleh perwakilan relawan dari TAGANA yang menyampaikan apresiasi mereka terhadap BMKG yang telah memberikan pelatihan mengenai cara memahami informasi BMKG melalui semua aplikasi yang ada. Karena ini menjadi pertimbangan bagi para relawan di lapangan seperti dalam pendistribusian logistik dalam rangka pertolongan bagi para pengungsi yang tentu saja membutuhkan informasi menyeluruh dari BMKG untuk mendukung kelancaran pendistribusian tersebut.

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers